Senin, Maret 30, 2009

Guru Terbaik

Suatu hari di akhir Februari dan di awal Maret. Memasuki arena persaingan membuat keteguhan hati yang sudah tertata sejak sebulan sebelumnya sedikit tergetar. Tapi demi nama orang yang selalu membuatku tergugah untuk meneruskan perjuangannya(W & A), aku maju bersama orang-orang yang selalu bersamaku.

Adek-adek pramuka, temen-temen pramuka, dan kakak2 tersayang. Kami mengarungi pertempuran dengan modal semangat. Dua hari satu malam kami melaluinya dengan berat. Kami tiba-tiba kekurangan semangat. Pagi hari kedua juga, meski sudah ada free supplier tetep aja kurang semangat. Malam hari ke dua adek kami ada yang sakit. Kasihan. Tapi akhirnya bisa ditolong juga. Alhamdulillah. Hari demi hari kami merasakan ada yang ganjil, kami dilanda masalah beruntun. Hati kami tidak tenang, bawaannya marah-marah melulu dan di satu sisi kami terlalu pongah. Sore hari di hari terakhir, pengumuman pun dilaksanakan.
Dan Ah!
Kami menyesal !
Sungguh!
Satupun keinginan kami tidak menghampiri. Kacau dan sangat berantakan! Kami pulang dengan tangis dan wajah kami begitu jelek. Kami semua merenung menyesali kesalahan. Tapi perjuangan kami tidak sampai disitu. Perlombaan yang lain telah menanti kami. Oleh karena itu, kami bangkit dari semua hal yang melelahkan kami. Dari pengalaman singkat itu kami mendapat pelajaran yang sangat berharga. Kami belajar dari guru yang terbaik, yang tak terkalahkan di seantero dunia. Kami belajar dari pengalaman kami.
Tak ada yang boleh meremehkan orang lain dan merasa dirinya hebat. Kakak-kakak dan semua orang yang sudah berharap pada kami pasti kecewa. Aku dan teman-teman minta maaf banget atas semua ini.
Teman-teman klas 2 tolong kita perbaiki angkatan kita. Yang jarang peduli, mbok ayo peduli!!!Lupakah kalian pada kebersamaan dan janji kita di bukit gersang dulu itu?? Aku percaya, dengan menggabungkan kekuatan kita, kita pasti bakal mendapat hal yang lebih dari keinginan kita. Amin.